Selasa, 05 Agustus 2014

Beginikah Ulah Cemburu?


Disadur dari kisah nyata salah satu teman :D :D :D :

Setelah beberapa hari lamanya..
semua tak lagi terasa dekat..
Semenjak waktu itu udah mulai terasa normal, baik pikiran ku maupun hati yang sempat kacau ini,
ketika sama-sama memutuskan untuk menjalani hari masing-masing, memang tak akan ada lagi panggilan spesial satu sama lain.. hanya ada kata "Kak" yang sekarang mulai aku biasakan..
kupikir setidaknya tanpa status spesial pun, aku tetap masih tak kehilangan perhatianmu.. hari-hari berlalu seperti apa yang aku harapkan, aku masih diriku dan kamu masih seperti yang aku mau.. walaupun kita bukan pasangan lagi. 
Dan mungkin hampir setiap hari kita masih bertemu, masih bercanda seperti dulu.. dan perhatian mu tak berkurang sedikitpun.. bahkan mungkin sekarang aku merasa lebih bebas berteman dengan teman ku yang lain.. termasuk teman laki-laki ku, dan tak akan lagi kau marah seperti dulu.. mengulang kalimatmu agar aku tak terlalu dekat dengan mereka.. 
sampai suatu ketika..
...
Kau yang kutahu tak memiliki seorang penggemar, karena kau bukanlah seorang pria yang suka tebar pesona.. apalagi aku tahu sekali, kau selalu berusaha menjaga perasaanku.. tak pernah sedikitpun saat kita bersama dulu, kau bahas teman wanita mu.. meskipun itu hanya teman kuliah.
Dan sekarang, kulihat lini waktu di salah satu media sosial mu semakin "ramai" dengan komentar-komentar sok imut dari mereka.. Awalnya memang aku mencoba tak peduli dengan semua itu, toh sekarang kita udah mejadi seperti kakak adek.. tapi.. tapi.. seakan ada perasaan sebal, aneh, dongkol di dalam hati.. berjejal dan semakin lama membuatku mual..
Ingin kuacuhkan, namun rasa penasaran ku melebihi dari itu.. setiap hari kuliat media sosial mu melihat wanita-wanita kecentilan yang berusaha mendapatkan perhatianmu, bahkan mungkin mereka berebut hati mu..
Kak, maaf kalo aku katakan ini..
tapi aku benar-benar.. 
cemburu!!
Tak pernah kuingat sekalipun rasa cemburu ini pernah hinggap ketika kita masih bersama dulu.. tak pernah!
Aneh sekali, saat ini aku merasa harus mempertahankan mu..
saat ini aku merasa harus menjaga hati mu.. hati yang pernah kulepaskan begitu saja hanya untuk sebuah kebebasan yang sepertinya aku sendiri tak terlalu membutuhkan kebebasan itu..
baru sadar bahwa dulu pun kau tak terlalu membatasi gerak ku.. kau bukan tipe pria posesif.. kau sangat bijak.. 
Kak, seandainya aku tak tahu malu.. bolehkah kulabrak mereka satu persatu.. menegaskan kepada mereka bahwa kau itu milikku.. 
Betapa sakitnya menahan rasa cemburu ini, apalagi di saat kau pun membalas comment mereka dengan sikap ramah mu.. aku ngga rela.. sama sekali ngga akan pernah rela.. ada orang lain yang akan selalu memikirkan mu melebihiku.. 
sampai saat ini pun.. semuanya masih kurasakan..
rasa cemburu yang kian lama menjadi-jadi.. seperti bom waktu yang aku sendiri selalu takut ..akankah hanya karena sesosok cemburu aku rela jadi seseorang yang tak tahu malu? 
Dan..
penyakit "cemburu" ini semakin menjadi ketika kau bilang telah menjalin hubungan dengan seorang wanita..dan kau ingin serius dengannya..
kumohon, seseorang..
katakanlah padaku bahwa ini semua hanya MIMPI..


*Untuk teman ku, semoga kita bisa belajar dari apa yang telah terjadi :)
U're Titanium

Tidak ada komentar:

Posting Komentar